Animasi merupakan suatu teknik menampilkan gambar berurut sedemikian rupa sehingga penonton merasakan adanya ilusi gerakan (motion)
pada gambar yang ditampilkan. Secara umum ilusi gerakan merupakan
perubahan yang dideteksi secara visual oleh mata penonton sehingga tidak
harus perubahan yang terjadi merupakan perubahan posisi sebagai makna
dari istilah ‘gerakan’. Perubahan seperti perubahan warna pun dapat
dikatakan sebuah animasi.
Dalam bidang grafika pemodelan visual dapat
dikategorikan sebagai dua kelompok yaitu pemodelan geometrik dan
pemodelan penampilan (appearance). Pemodelan geometrik
merupakan representasi dari bentuk objek yang ingin ditampilkan
sedangkan pemodelan penampilan membuat representasi sifat visual atau
penampakan objek tersebut. Contoh sifat visual diantaranya warna dan
tekstur.
Berdasarkan definisi animasi di atas bahwa sebuah
animasi disusun oleh himpunan gambar yang ditampilkan secara berurut
maka animasi dapat dikatakan sebuah fungsi terhadap waktu. Gambar dapat
didefinisikan sebagai koleksi deskripsi geometris dan visual ataupun
dapat berupa citra. Pada gambar yang merupakan koleksi deskripsi, maka
animasi didefinisikan sebagai fungsi yang memetakan waktu kepada
perubahan parameter-parameter dari deskripsi. Pada gambar yang merupakan
citra, animasi didefinisikan sebagai fungsi yang memetakan waktu kepada
tiap elemen citra. Jika citra didefinisikan sebagai fungsi domain
spasial maka animasi merupakan komposisi fungsi yang memetakan waktu
kepada nilai tiap elemen citra (pixel).
Waktu yang menjadi parameter fungsi animasi dapat
berupa nilai kontinu maupun diskret. Diskretisasi waktu ini memanfaatkan
sifat dari mata manusia yang masih menyimpan informasi gambar yang
dipersepsikan selama waktu tertentu. Sifat ini dinamakan persistence of vision
(POV). Dalam hubungannya dengan animasi, sifat ini menyatakan bahwa
jika penggantian gambar dilakukan dalam jangka waktu POV maka mata tidak
dapat membedakan gambar yang baru sebagai objek yang berbeda dan
menganggap bahwa gambar yang dilihat merupakan gambar yang lama namun
mengalami perubahan. Oleh sebab itu waktu dapat didiskretisasi dan
diukur dengan dimensi banyaknya gambar yang ditampilkan selama satu
detik (fps ~ frame per second). Secara umum nilai minimum FPS
yang digunakan adalah 18. Namun untuk beberapa kasus seperti animasi
kartun, nilai FPS 15 kadangkala masih dapat ditoleransi.
Fungsi animasi dapat direalisasi dalam berbagai cara.
Salah satunya adalah dengan menggunakan data (data-driven) pada tiap
satuan waktu. Cara ini merupakan yang paling sederhana karena untuk
menampilkan perubahan cukup menggunakan data yang sudah ada sebelumnya.
Cara ini kadang disebut juga sebagai frame-by-frame animation.
Cara ini pada umumnya digunakan pada gerakan yang cukup kompleks untuk
dimodelkan seperti gerakan manusia berjalan. Akuisisi data dilakukan
dengan perangkat bernama Motion Capture System (mocap).
Animasi yang bersifat data-driven memang
cukup trivial untuk dilakukan namun kelemahannya adalah diperlukannya
ruang penyimpanan yang cukup besar dan sifatnya yang cukup lokal. Untuk
mengatasi hal ini masih banyak cara lainnya yang akan saya lanjutkan
pada tulisan mendatang.
Referensi
Thalmann, Daniel; Thalmann, Nadia M. Computer Animation
Tulisan di bawah ini bukan ditujukan sebagai acuan
namun hanya sekedar ekspresi terhadap rekreasi topik yang pernah
dikunjungi sebelumnya.
0 komentar:
Posting Komentar